Tragedi Arie Hanggara

Tragedi Arie Hanggara - Ada yang bilang ibu kota lebih kejam daripada ibu tiri. Tapi ibu tiri yang satu ini jauh lebih kejam. Arie Hanggara, bocah 7 tahun ini tewas dianiaya orang tuanya sendiri. Peristiwa pada akhir November 1984 itu tiba-tiba menyentakkan perhatian publik. Media massa menuliskannya panjang-lebar. Sidang pengadilannya membeludak. Orang ingin tahu seperti apa sosok kedua orang tua Ari: Machtino bin Eddiwan dan Santi binti Cece.

Bahkan rekonstruksi yang harus dilakukan suami-istri itu nyaris gagal karena massa melampiaskan kemarahan kepada kedua pesakitan. Arie tiba-tiba menjadi simbol dari anak-anak yang tertindas. Bahkan sampai-sampai tim pengacara orang tua Arie mendapat teror dari orang-orang yang tidak dikenal. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nugroho Notosusanto sempat membuatkan patung Arie–meski akhirnya dibatalkan–sebagai peringatan agar kasus serupa tak terulang di masa mendatang.



Akibat himpitan beban ekonomi yang dialami oleh kedua orang tuanya, ayahnya seorang pengangguran, dengan tiga orang anak, membuatnya gelap mata. Akibatnya dia menjadi ringan tangan. Ketika suatu hari dituduh mencuri uang maka Arie Hanggara dipukul dan disiksa hingga menemui ajal di tangan orang yang seharusnya melindunginya.

Kisah bocah malang tersebut pernah diangkat ke layar lebar oleh sutradara Frank Rorimpandey, dan dibintangi oleh Deddy Mizwar, Joice Erna.(Tahun 80)
HALAMAN SELANJUTNYA:


1 Response to "Tragedi Arie Hanggara"

  1. Masih hidup kah si kamvret Machtino bin Eddiwan dan lonte tua Santi binti Cece ini?

    BalasHapus

close[CLICK 2x UNTUK MENUTUP]