10 Motor Idaman Bikers di Tahun 80-an

10 Motor Idaman Bikers di Tahun 80-an - Di era modern seperti sekarang ini, kadang kita masih bisa melihat motor di tahun 80-an berkeliaran di jalan. Bahkan tak jarang kondisinya terlihat masih mumpuni. Hal ini tak cuma membawa kenangan, tapi juga membuat iri mereka yang tertarik dengan para legenda.

Memang, motor jadul dalam kondisi baik seperti harta karun. Tak sedikit pemilik motor jadul yang enggan menjualnya. Karena itu, mereka yang ingin membeli jadi sulit mencari. Apalagi jika sudah bicara soal harga. Tak ada patokan yang bisa dipegang. Sering kali harga yang ditawarkan justru mengesalkan.

Sesungguhnya, motor apa saja sih yang bisa disebut legenda, Jack? Nah, biar kalian bisa nostalgia, Tahun 80 akan tampilkan 10 motor idaman Bikers di tahun 80-an. Yuk Disimak.

1. Yamaha RX-K


Tahun Produksi: 1981 – 1982
Kisaran Harga: Rp 9 – 16 juta

Motor ini bisa dibilang sebagai kakak tertua dari model Yamaha RX-King. RX-K muncul pertama kali dengan mesin 123 cc. Baru pada 1981 dan 1982 model sport Yamaha ini menaikkan kapasitas mesinnya menjadi 132 cc dengan panjang lankah 58 mm dan diameter piston 54 mm. Dengan model tangki oval, RX-K kini menjadi incaran karena bisa menjadi bahan yang baik untuk modifikasi bergaya cafe racer.


2. Yamaha RX-King

Tahun Produksi: 1983 – 2009
Kisaran Harga: Rp 5 – 7 juta

Inilah salah satu motor paling fenomenal yang pernah lahir di Indonesia. Yamaha RX-King dikenal sebagai motor jambret dengan nama panggilan King Cobra. Sangat beralasan karena performa yang dimiliki RX-King begitu baik. Sesungguhnya, RX-King adalah hasil pengembangan model RX-K. Mesin yang dipakai pun sama, yaitu berkapasitas 135cc. Ketika muncul pada 1983, RX-King telah mengaplikasi teknologi Yamaha Energy Induction System (YEIS) untuk penghematan BBM hingga 15 persen. Ciri khas utama RX-King generasi pertama terdapat pada blok mesin berkode Y1 dan Y2. Sepanjang usianya tak ada pengubahan signifikan pada RX-King, kecuali mesin yang dinaikkan menjadi 150 cc. Generasi paling akhir yang dijual pada 2009 diimbuhi katalitik konverter untuk mengurangi asap dari mesin 2-tak.

3. Honda CB100

Tahun Produksi: 1970 – 1980
Kisaran Harga: Rp 8 – 13 juta

Diproduksi pada 1970-1980, Honda CB100 dibawa masuk ke Indonesia pada 1971 oleh PT Federal Motor setelah pemerintah memiliki peraturan tentang produksi sepeda motor konten lokal. Berkode K1, CB100 muncul dengan desain klasik. Tangki bensin kecil dengan bentuk oval menjadi ciri khas utama motor 4-tak 100 cc ini. Dalam kondisi prima, Honda CB100 mampu mendulang tenaga maksimum 11,50 hp pada 10.500rpm dengan kecepatan puncak hingga 110 km/jam. Kalau kalian ingin bikin street tracker, Honda CB100 bisa menjadi bahan dasarnya, Jack!

4. Honda WIN

Tahun Produksi: 1985
Kisaran Harga: Rp 5 – 8 juta

Honda Win atau biasa dipelesetkan sebagai “kotor kelurahan” memang punya bentuk yang unik. Tapi tak sedikit yang menyebut desainnya kuno. Padahal, di era 80-an model Honda Win cukup futuristik. Hal itu ditunjukkan melalui fairing samping yang menanjak  ke buritan. Hal tersebut seolah-olah Win sebagai motor yang bisa lebih cepat dari lesatan angin. Walau telah diproduksi sejak 1985, namun hingga kini Honda Win masih diproduksi di Indonesia untuk pesana pemerintah. Dulu, sebelum menjadi Honda Win, Honda mentiteli sebagai Win 100 (1984) karena mengusung basis model trail.

5. Honda Astrea Prima

Tahun Produksi: 1989
Kisaran Harga: Rp 5 juta

Sebelum muncul model Astrea Prima, berturut-turut Honda memiliki model Astrea 700 Super, Astrea 800, dan Astrea Start. Ketiga model ini masih mengaplikasi fork depan gaya kepala angsa (buttom link). Nah, Honda Astrea Prima muncul dengan perubahan radikan memakai fork depan teleskopik. Inilah yang membuat penjualan Astrea prima langsung melejit. Bahkan pada 1991, konon Astrea Prima langsung didatangkan dari Jepang.  Walau di Indonesia penjualan Astrea Prima berhenti sekitar 1995, namun Malaysia masih menjualnya hingga tahun 2000. Bahkan model Honda Dream EX yang sekarang dipasarkan masih mengadopsi desain Astrea prima.

6.Kawasaki Binter Merzy (KZ200)

Tahun Produksi: 1978 – 1984
Kisaran Harga: Rp 7 – 13 juta

Di dunia, Kawasaki Binter Merzy populer disebut sebagai Kawasaki KZ200. Tapi di Indonesia orang lebih mengenal sebagai Binter (kependekan dari Bintang Terang, nama perusahaan yang mengimportnya di masa itu). Di era 80-an motor ini banyak dipakai klub-klub biker, khususnya untuk jasa pengawalan. Diproduksi mulai 1978 hingga 1984, Binter Merzy mengusung mesin 4-tak berkapasitas 198 cc SOHC dengan pendingin udara. Pada model pertama, Binter Merzy muncul dengan tangki oval dengan lampu depan bulat. Namun pada generasi kedua, 1983, tangki diubah menjadi kotak serta telah mengaplikasi pengapian CDI.

7. Kawasaki AR125

Tahun Produksi: 1982 – 1991
Kisaran Harga: Rp 4 – 5 juta

Inilah motor sport yang sempat membuat gelisah anak-anak SMA di era 80-an. Kawasaki AR125 adalah jaminan buat mereka yang ingin tampil seperti para pebalap GP500 di jalan raya. AR125 memikat anak-anak muda karena tampil sebagai motor beraura balap, lengkap dengan fairing dan velg racing Enkei. Menusung mesin 2-tak 124 cc dengan transmisi 6-speed, anak-anak muda di masa itu mendaulat AR125 sebagai penghunus Yamaha RX-King

Kawasaki AR 125 dibekali tangki bensin berkapasitas 11,5 liter dengan suspensi belakang monoshock unitrak dan depan teleskopik. Ukuran roda bagian depan dan belakang berbeda, yaitu  2.75-18 inci (depan) dan 3.00-18 inci (belakang). AR125 juga sudah didukung fitur rem depan cakram single piston, sementara rem belakang masih menggunakan tromol.

8. Vespa PX150

Tahun Produksi: 1975 – 1985
Kisaran Harga: Rp 5 – 10 juta

Vespa seri PX boleh disebut sebagai legenda hidup. Meski sudah diproduksi di Italia sejak 1975, namun generasi terbarunya masih ada hingga hari ini. Bahkan di Indonesia PX150 terbaru ditawarkan dengan harga hampir Rp 60 juta. Meski begitu, PX era 80-an harganya tidak setinggi itu. Di pasaran harga PX 150 berkisar Rp 5 juta hingga 10 juta tergantung kondisi keaslian. Walau produksinya sempat dihentikan pada 2008, namun banyak orang menganggap Vespa PX 150 bermesin 2-tak 150 cc sebagai motor sepanjang masa. Karena itu, banyak orang kini merestorasi ulang dan menggunakannya sebagai kendaraan harian.

9. Vespa P200XE Spartan

Tahun Produksi: 1985
Kisaran Harga: Rp 5 – 10 juta

Motor motor yang diproduksi mulai 1985 ini memiliki kapasitas mesin 200cc. Dia adalah kakak dari Vespa PX 150. Seperti sang adik, P200XE juga menggendong mesin 2-tak. Karena kapasitas mesinnya yang lebih besar, maka performa Spartan juga lebih kencang. Jadi tidak heran jika biker penggemar Vespa yang senang ngebut memilih motor ini sebagai gacoannya. Apalagi sistem pengkabutan bahan bakarnya diatur karbu lansiran DellOrto 24/24E dengan pilot jet 50/100, dan main jet 116/100.

10. Suzuki GP125

Tahun Produksi: 1975 – 1980
Kisaran Harga: Rp 5 – 7 juta

Suzuki GP125 merupakan kakak dari Suzuki GP100 yang meluncur lebih dulu sekitar tahun 1975. Di kalangan bikers tempo dulu motor ini termasuk yang paling disukai karena bentuknya yang sportif. Buritan bergaya ekor itik merupakan implementasi dari gaya motor balap dunia yang kesohor di masa itu. Inilah yang membuat betapa GP125 sangat digandrungi, layaknya Suzuki Thunder 125 di hari ini. GP 125 sendiri menggendong mesin 2-tak pendingin udara berkapasitas 123 cc. Dengan bobot 101 kg motor ini mampu mengeluarkan tenaga 14 hp pada 8000 rpm.(Tahun 80)
HALAMAN SELANJUTNYA:


2 Responses to "10 Motor Idaman Bikers di Tahun 80-an"

close[CLICK 2x UNTUK MENUTUP]